Waktu itu suatu malam sekitar akhir tahun 2009,
Saya sedang membuat laporan yang harus segera dikumpulkan.
lagi enak-enaknya ngetik sambil minum kopi, tiba-tiba komputer saya bunyi "thit..., thit..., thit,...". dan seketika itu juga M A T I alias passed away.
Fortunately bin untungnya, say sudah terbiasa untuk saving pekerjaan saya di dua tempat, ya di computer drive dan removable drive.
Keesokan harinya saya mulai mengutak-atik komputer saya, dari buka tutupnya, bersihin debunya, mainin penghapus, sampai tuker-tuker hard drive yang mungkin mati pada CPU nya. Entah kenapa waktu itu saya memutuskan untuk membeli DDR2 RAM DRIVE 2 GB karena menganggap itu yang KO.Waktu itu harga nya kalau ngga salah 600 ribu an deh. (lupa..., nota juga ilang, he...). Sampai di rumah saya pasang RAM tersebut dan hasilnya... Wala... tetep ngga nyala.
Hmmmm.............,
Dengan hati yang penuh beban saya pun mulai menyerah dan berpikir untuk segera melempar komputer saya. he.... maklum esmosi...
Secara tak sengaja, ketika saya mau mencabut kabel power, saya melirik meteran pada stavol saya. Saya pun terkejut, ternyata angka yang ditunjukkan bukan 220 W tetapi hanya 90 watt.
"gubrak"....
Saya pun bergegas mencabut kabel power UPS saya dari stavol dan memindahkannya langsung ke stop kontak. Dan hasilnya....
"WELCOME"... komputer saya pun berkehendak untuk menyala. (Hedew)
Walhasil meski dongkol karena uang yang saya pakai untuk beli RAM adalah uang pinjeman, tapi saya sedikit terobati karena komputer saya jadi sedikit lebih banter.
Dari cerita saya diatas, saya mengajak temen-temen pembaca untuk bisa sedikit lebih teliti dalam memutuskan membeli sesuatu untuk komputer kita, karena hal-hal sepele seperti itu mungkin saja terjadi. Kabel power dari stop kontak, Stavol, UPS, besar kecilnya tegangan yang masuk juga harus kita liat, karena jika tegangannya terlalu kecil, kompi kita juga akan susah untuk nyala.
Demikian tulisan saya kali ini, semoga bermanfaat buat agan-agan semua.
THANK's
Senin, 28 November 2011
Jumat, 25 November 2011
PPPK
Masalah yang sama bagi semua pemilik komputer adalah kerusakan. Kemudian kita malas untuk memperbaiki komputer kita sendiri. Padahal sebenarnya komputer kita itu masih bisa kita perbaiki sendiri. banyak sekali alasan kita kenapa malas untuk memperbaiki komputer kita ke bengkel komputer. Ada yang takut di tuker-tuker hardwarenya lah, biayanya sama aja dengan beli komputer yang baru sendiri lah... dan masih buanyak lagi alasan kita.
Sebenarnya kita bisa melakukan beberapa langkah awal sebelum kita menyerah untuk memperbaiki komputer kita sendiri dan membawa komputer kita itu ke bengkel.
- Membersihkan komputer kita dalam hal ini CPU dari debu ataupun "sawangan" dengan menggunakan kemoceng atau "sulak". Biasanya CPU yang jarang dibuka akan menyimpan buanyak sekali debu di dalam cpu yang menyebabkan pin-pin pada ram, vga dll menjadi tidak terhubung dengan baik.
- Melepas kabel-kabel dari power supply, (HARUS INGAT TEMPATNYA LOH YA>>>) dan membersihkan soket-soket kabelnya atau kalau perlu di korek-korek dengan screwdriver alias drei dengan hati-hati supaya tidak merusak soket.
- Melepas ram, vga atau hardware eksternal lain, kemudian bersihkan pin-pinnya dengan penghapus karet atawa busak hehehehe....
- Setelah itu pasang kembali kabel dan hardware yang sudah dibersihkan tadi. (ngga lupa kan... :p)
Beberapa langkah di atas sudah pernah berhasil di komputer saya yang ngga' mau nyala... jadi silahkan dicoba di komputer agan-agan semua sebagai langkah awal untuk memperbaiki komputer sendiri ya...
Kamis, 24 November 2011
keresahan
Pembaca yang budiman,
Blog ini saya buat untuk menjawab keresahan-keresahan yang saya rasakan selama ini. Terutama keresahan jika terjadi kerusakan yang terjadi pada peralatan elektronik, handphone, komputer atau laptop saya. Sering saya merasa malas untuk pergi ke bengkel ataupun graha atau dealer resmi dari peralatan saya.
Banyak sekali alasan saya untuk merasa malas memperbaiki peralatan elektronik, handphone atau komputer maupun laptop tersebut. Diantaranya adalah karena saya akan membutuhkan waktu yang cukup lama jika memparbaikinya ke dealer atau graha resmi. Biasanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan. Alasan lainnya adalah jika memasukkan ke bengkel non resmi saya akan merasa resah, takut, khawatir jika tidak begitu mengenal owner bengkel tersebut. Takut di tuker-tuker suku cadangnya, takut di curangi dan sebagainya.
Berawal dari keresahan yang saya alami tersebut di atas maka saya melakukan blog walking. Dan ternyata.... banyak sekali teman-teman bloger yang memiliki kiat-kiat, solusi, trik untuk memperbaiki peralatan elektronik, handphone (gadget) dan sebagainya.
Bersama dengan blog ini saya mengajak teman-teman semua untuk bisa memperbaiki atau lebih tepatnya memberikan pertolongan pertama pada peralatan elektronik, gadget ataupun komputer kita yang bermasalah.
Langganan:
Postingan (Atom)